Cari Blog Ini

Laman

Rabu, 21 Maret 2012

SMAGER's MEMORY

Hai.,…., nggak terasa sekarang sudah kelas Tiga SMA. Sebentar lagi akan kelulusan. Buat teman –teman yang akan melanjutkan kuliah, semoga mendapat tempat kuliah sesuai dengan yang kalian idam-idamkan. Bagi yang ingin melanjutkan ke KUA, semoga mendapat pasangan yang baik, sesuai dengan criteria kalian.
Aku akan bercerita tentang kenangan masa-masa SMA. Dulu waktu pertama hadir di kelas satu, semua tampak culun-culun. Sepert masih polos. Tapi sekarang, sudah ada perubahan penampilan dan sikap. Yang dulu masih malu-malu, sekarang sudah nggak malu-malu lagi, bahka sudah malu-maluin… hehehe.
Guru-guru di SMAGER beraneka sifat. Ada yang galak, ada juga yang ramah. Tapi ada juga yang GOKIL. Tapi pada umumnya, mayoritas guru di SMAGER cukup baik. Pesan saya pada sekolah ini kedepannya, semoga semakin meningkatkan prestasi yang diperoleh ole peserta didik sebelumnya.
Sebentar lagi kelulusan. Aku ingin melanjutkan kuliah. Kalau masalah tempat, aku inginnya kalau nggak di Malang,Solo,dan Jogja. Kalau di Malang Aku ingin mengambil jurusan administrasi public di UB. Tapi kalau di Jogja, aku ingin mengambil jurusan Arkeologi di UGM. Tapi entah dimana aku akan diterima pada SNMPTN nanti.


TETAP SEMANGAT DALAM MENJALANI HIDUP KEDEPAN.
JANGANLAH MENIRU APA YANG DILAKUKAN ORANG LAIN,
JADILAH BINTANG DI BIDANG KALIAN MASING-MASING.
Cia You.,.,.,.,!!!!!

Megapolitan Semut" Semegah Tembok Besar China

Para arkeolog berhasil menemukan sarang semut raksasa yang begitu besar sehingga layak disebut megapolitan semut. Arkeolog menemukan sarang tersebut di wilayah Brasil.

Ilmuwan mempercayai bahwa megapolitan itu menjadi tempat koloni semut terbesar di dunia yang pernah hidup. Namun, hingga sekarang belum diketahui mengapa kota itu ditinggalkan koloni semut yang membuatnya.



Sebelum penggalian sarang, para ilmuwan lebih dulu menuang cor-coran untuk mengisi rongga-rongga ke liang semut. Butuh 10 hari untuk menuang cor-coran di wilayah seluas 500 kaki persegi dan melebar hingga 26 kaki di bawah tanah.

Setelah sebulan, tim ilmuwan yang dikepalai Luis Forgi mulai melakukan penggalian. Hasil cetakan menunjukkan bahwa sarang semut ini begitu megah bagai Tembok Besar China.

Ilmuwan menemukan, sarang semut ini memiliki saluran lengkap yang berfungsi sebagai ventilasi sekaligus jalur transportasi. Ada jalan besar seperti jalan raya maupun jalan kecil layaknya jalan tikus.

Dari jalan-jalan utama di kota semut, terdapat cabang-cabang yang menuju ke tempat sampah dan taman jamur, yang oleh koloni semut tersebut dimanfaatkan sebagai sumber makanan.




Menurut perkiraan ilmuwan, seperti diberitakan Daily Mail, kota semut ini dibangun dengan melibatkan jutaan semut. Diperkirakan ada 40 ton tanah yang diangkut oleh semut untuk membuat liang labirin ini.

Kemegahan kota semut ini menunjukkan betapa kompleks koloni semut. Menurut pendapat ilmuwan, koloni semut adalah merupakan kedua terkompleks setelah manusia.